Sosok Inspirasi : Surya Dharma dan Trisno Yang Peduli Terhadap Masyarakat Sekitar
Surya Dharma (Ketua Program Tuntas Belajar 12 Tahun) |
Pendidikan
menjadi sangat penting untuk seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Karena
dengan pendidikan inilah yang akan mencetak generasi-generasi emas dimasa yang
akan datang. Mungkin bagi sebagian orang yang mampu, pendidikan menjadi hal
yang biasa saja. Tapi buat mereka yang kurang mampu, pendidikan menjadi hal
yang sangat penting.
Dan
ternyata masih banyak masyarakat di berbagai daerah yang belum bisa mendapatkan
kesempatan mengenyam pendidikan. Dan yang menjadi salah satu faktornya tidak
lain dan tidak bukan ialah soal biaya. Terkadang saya pribadi suka miris kalau
melihat banyak anak-anak yang putus sekolah. Padahal diusia mereka yang masih
kecil, pendidikan sangatlah penting.
Nah
ini menjadi tantangan pemerintah dan seluruh pihak terkait untuk lebih memperhatikan
masyarakatnya yang tidak mendapatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang
layak. Bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tapi semua memiliki
peran penting untuk memajukan pendidikan di Indonesia.
Surya Dharma : Generasi Muda Yang Peduli Pendidikan
Sebenarnya
pemerintah sudah memiliki program wajib belajar 9 tahun. Apakah ini sudah
cukup? Diera yang semakin modern tentu ini masih kurang ya. Kalau program wajib
belajar hanya 9 tahun yang ada bisa terus tertinggal dengan negara-negara lain.
Nah hal inilah yang menjadi salah satu alasan Surya Dharma untuk membuat
program Tuntas Belajar 12 Tahun.
Surya
Dharma (Ketua Program Tuntas Belajar 12 Tahun). Awalnya kami melihat banyak
anak-anak yang putus sekolah di Kota Palu. Muncul ide bagaimana kami bisa
membantu masyarakat yang putus sekolah dan tidak memiliki pekerjaan, bisa ikut
bersekolah lagi dan bisa mempunyai kerjaan yan lebih baik lagi. Sehingga kita
di awal tahun 2011 ini merancang program Tuntas Belajar 12 Tahun. Memang banyak
kendala yang dihadapi, kami mengajak berbagai pihak untuk membantu kami.
Proses kegiatan belajar |
“Setiap
tahun semakin banyak masyarakat yang ikut dalam program tuntas belajar 12
tahun. Setelah berjalannya program ini selama kurang lebih 5 tahun banyak dari
peserta didik kami sudah bekerja lebih baik kehidupannya. Selama 5 tahun telah
meluluskan 300 orang peserta didik. Dan alhamdulillah mereka semua dalam
keadaan baik pekerjaannya dan tidak lagi meresahkan masyarakat di Kota Palu” jelas
Surya Dharma.
Lebih
lanjut, Surya Dharma juga mengatakan bahwa selama 5 tahun ini kami sudah
dibantu oleh relawan dan dinas terkait dalam mensukseskan program ini. Saya mengajak
teman-teman untuk mengikuti Satu Indonesia Awards yang mempunya bakat atau
keterampilan di bidang masyarakat atau mempunyai keahlian bidang kesehatan, pendidikan,
dan lain sebagainya. Semoga program-program yang baik ini bisa diikuti oleh
kota-kota dan kabupaten lainnya, tambahnya.
Sosok
seperti Surya Dharma ini memang patut menjadi inspirasi banyak orang, karena
beliau sangat peduli dengan pendidikan disekitar. Bayangkan jika banyak
orang-orang yang peduli dengan pendidikan seperti yang dilakukan oleh Surya
Dharma, pastinya Indonesia akan menjadi lebih baik lagi terkhusus soal
pendidikan pastinya.
Trisno (Penggagas Desa Menari Tanon, Semarang) |
Trisno Penggagas Desa Menari Tanon, Semarang
Ngomongin
soal seni tari tentu menjadi bahasan yang sangat menarik. Jadi teringat waktu
sekolah dulu pernah ikut belajar tari bedana khas Lampung. Dan kali ini bakalan
bahas sosok yang sangat menginspirasi dibidang kesenian tari. Dan beliau adalah
Trisno yang merupakan penggagas desa menari di Tanon, Semarang.
Desa
Menari merupakan sebuah identitas dan julukan untuk desa berkembang yaitu Desa
Tanon di Semarang, Jawa Tengah. Desa ini mengisahkan cerita menarik. Trisno,
penggagas Desa Menari merupakan sarjana pertama dari Desa Tanon dan berupaya
memajukan desanya melalui kegiatan menari. Oleh karena usahanya tersebut,
Trisno mendapatkan apresiasi SATU Indonesia Awards 2015 kategori Lingkungan,
hingga kini Desa Tanon menjadi salah satu Kampung Berseri Astra. Tentunya ini
menjadi kebanggaan tersendiri.
Kegiatan belajar menari |
Dan
yang perlu diketahui ialah Desa yang terdiri dari 41 KK ini, 98% persen
masyarakat di dalamnya terlibat dalam kegiatan tari di Desa Menari. Peran aktif
masyarakat jadi kesuksean perubahan desa menjadi sekarang ini. Karena sebuah
seni tari itu memang sudah seharusnya untuk dilestarikan. Karena ini merupakan warisan
budaya dari pendahulu.
Trisno
menyampaikan bahwa menari karena secara turun temurun yang bisa menyatukan
masyarakat. Kita berharap orang yang datang kesini itu bisa merasakan harmoni
dan keselarasan. Awal mula brandingnya bukan desa menari tapi desa wisata
tanon. Tapi karena kalah pamor dengan daerah lain yang Tanon itu adalah nama kecamatan.
Nah karena banyak orang yang sering nyasar, kami berfikir bagaimana biar orang
penasaran kesini. Dan di tahun 2012 akhir saya diskusi dengan pegiat pariwisata
dan ketemulah tagline menari, jelasnya.
Sosok
seperti Trisno ini tentunya juga sangat menginspirasi dan dibituhkan di
daerah-daerah lain agar desanya semakin berkembang dengan ciri khas masing-masing.
Semoga
kedepan makin banyak sosok-sosok seperti Surya Dharma dan Trisno sehingga bisa
memajukan masyarakat yang ada di daerah.
Salam,
0 komentar