Pentingnya Pendidikan Bagi Anak dengan Disabilitas dan Kusta
Pentingnya
pendidikan bagi anak dengan disabilitas dan kusta – Pendidikan menjadi sangat
penting bagi semua anak tanpa terkecuali. Semua harus mendapatkan kesempatan
yang sama untuk mendapatkan akses pendidikan dengan mudah. Termasuk bagi mereka
penyandang disabilitas dan kusta.
Majunya
sebuah negara salah satunya bisa dilihat dari meratanya pendidikan yang
diperoleh oleh warga negaranya. Makanya semua negara sangat mementingkan
pendidikan itu nomor satu. Karena dengan pendidikan inilah yang akan membawa
negara tersebut berkembang dan maju dengan pesat. Tetapi kalau generasinya
tidak dididik dengan baik, maka akan berdampak buruk juga bagi negara tersebut.
Banyak
negara termasuk Indonesia sampai menggratiskan anak-anak untuk mengenyam pendidikan
bahkan banyak pula program-program beasiswa hingga perguruan tinggi. Makanya ketika
masih muda memang harus memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik mungkin. Jangan
sampai menyesal dikemudian hari.
Apakah banyak anak Indonesia yang terkena penyakit kusta?
Perlu
diketahui nih teman-teman, saat ini Indonesia masih dihadapkan pada berbagai
tantangan dalam pencegahan dan pengendalian penyakit kusta. Berdasarkan data
dari WHO pada tahun 2020 menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi penyumbang
kasus baru kusta nomor 3 terbesar di dunia dengan jumlah kasus berkisar 8% dari
kasus dunia.
Tentunya
angka ini tergolong besar ya. 3 besar di dunia penyumbang kusta adalah
Indonesia. Jujur sedih banget dengan kondisi seperti ini. Tapi inilah yang
memang sedang terjadi di Indonesia. Dan hingga saat ini, diketahui masih banyak
kantong-kantong kusta di berbagai wilayah di Indonesia.
Sebanyak
9.061 kasus baru kusta ditemukan di Indonesia, termasuk kasus baru kusta pada
anak. Dan per 13 Januari 2021 lalu,
kasus baru kusta pada anak mencapai 9,14 %. Angka ini belum mencapai target
pemerintah yaitu di bawah 5%. Dan mirisnya
lagi adalah bukan hanya penyakit kusta yang tinggi di Indonesia, tapi
penyandang disabilitas juga cukup banyak.
Anak
yang mengalami penyakit kusta dan disabilitas tentunya memiliki kondisi berbeda
dibandingkan dengan anak-anak pada umumnya. Dengan segala keterbatasan yang
mereka miliki tak jarang mengalami perlakuan yang tidak adil dari
teman-temannya. Hal inilah yang harus menjadi perhatian bersama, jangan sampai
mereka malah dikucilkan.
Perlu
adanya komitmen seluruh pihak untuk memastikan anak mendapatkan pengasuhan dan
pendidikan yang baik. Memastikan tumbuh kembangnya berjalan dengan optimal,
memiliki masa depan yang baik, dan tidak lagi dibedakan dengan anak non
disabilitas lainnya, serta yang paling penting adalah mendapatkan hak
pendidikan yang inklusif. Karena masih banyak sekolah-sekolah yang belum aware
dengan keberadaan anak-anak penyandang disabilitas dan kusta.
Lalu apakah anak dengan disabilitas dan kusta mendapatkan hak yang sama dalam hal pendidikan?
Dalam
acara talkshow ruang publik KBR yang diselenggarakan pada tanggal 21 Oktober
2022 kali ini menghadirkan narasumber Frans Patut, S.p, Kepala Sekolah
SDN Rangga Watu Manggarai Barat, Anselmus Gabies Kartono - Yayasan Kita
Juga (Sankita), Ignas Carly- Siswa kelas 5, SDN Rangga Watu Manggarai
Barat (Testimoni Disabilitas).
Nah
dalam talkshow kali ini mengangkat tema “Pendidikan Bagi Anak dengan
Disabilitas dan Kusta”. Frans Patut menyampaikan bahwa “sejak tahun 2017 SDN
Rangga Watu Manggarai Barat sudah melaksanakan sekolah inklusif. Masih banyak
sumber daya yang belum tersedia untuk mendukung pembelajaran bagi anak-anak
berkebutuhan khusus atau anak-anak disabilitas baik dari kesiapan guru dari
sarana fisik. Itu masih belum tersedia ketika datang berkunjung ke
sekolah-sekolah. Dan itulah yang mendasari kita penting untuk mempromosikan
pendidikan inklusif. Jumlah anak dengan disabilitas di SDN Rangga Watu
Manggarai Barat berjumlah 7 orang” jelasnya.
Jujur
salut banget dengan SDN Rangga Watu Manggarai Barat yang sudah melaksanakan
sekolah inklusif. Ini sangat berarti dan diperlukan agar anak-anak berkebutuhan
khusus bisa mendapatkan hak yang sama dalam menuntut pendidikan. Semoga makin
banyak sekolah-sekolah lain yang tergerak untuk bisa melaksanakan sekolah
inklusif seperti yang sudah dilaksanakan di SDN Rangga Watu Manggarai Barat.
Salam,
0 komentar