Pentingnya Menjaga Lahan Gambut Untuk Keberlangsungan Kehidupan Dunia
Halo
teman-teman semua, gimana kabarnya? Semoga selalu diberikan kesehatan dan
dilancarkan semua urusannya ya, Aamiin. Dan yang enggak kalah penting ialah
untuk selalu bersyukur atas nikmat_NYA. Karena dengan bersyukur inilah yang
akan membuat hidup jadi lebih tenang.
Teman-teman
ngerasa enggak nih kalau belakangan ini tuh cuaca sedang tidak menentu ya.
Kadang panas dan kadang hujan. Udah gitu sekarang tuh lagi musim flu dan
bentuk. Termasuk Aku sendiri nih yang sedang flu dan bentuk. Tapi alhamdulillah
sekarang sudah berangsur membaik, tinggal batuknya aja nih yang belum sembuh
total. Emang sih ya kalau udah terkena batuk dan flu rasanya enggak enak
banget. Apalagi kalau pas ada kerjaan diluar dan ketemu banyak orang, aktivitas
jadi terganggu. Semoga kita semua sehat-sehat ya, Aamiin.
Oiya
beberapa hari yang lalu tepatnya tanggal 21 Oktober 2022 Aku berkesempatan
mengikuti online gathering yang membahas tentang “Lahan Gambut dan Selimut
Polusi”. Teman-teman ketika mendengar kata gambut dan polusi apa yang kemudian
terlintas? Apakah Indonesia memiliki lahan gambut yang luas? Dan apakah banyak
polusi terjadi di Indonesia?
Nah
beberapa pertanyaan tersebut terjawab sudah pada online gathering beberapa hari
lalu. Pada online gtathering kali ini menghadirkan narasumber Kak Ola Abas dari
Pantau Gambut. Oiya FYI nih teman-teman, Pantau Gambut adalah platform
daring yang menyediakan akses terhadap informasi mengenai perkembangan kegiatan
dan komitmen restorasi ekosistem gambut di Indonesia.
Kita
tahu bahwa kelestarian lahan gambut menjadi sangat penting karena dapat
menunjang manfaat lingkungan hidup yang berdampak untuk kesejahteraan masyarakat.
Makanya ketika dengar kabar kalau lahan gambut di Indonesia terus mengalami
kerusakan, sangat disayangkan.
Mengenal apa sih lahan gambut?
Sebagain
dari teman-teman mungkin daerahnya banyak memiliki lahan gambut. Dan pasti
sudah tidak asing lagi ya kalau membahas soal lahan gambut. Gambut merupakan
jenis lahan basah yang terbentuk dari timbunan material organik berupa
sisa-sisa pohon, rerumputan, lumut dan bisa juga jasad hewan yang membusuk di
dalam tanah yang kemudian terbentuklah lahan gambut.
Nah
proses pembentukan gambut berlangsung selama ribuan tahun yang dimulai dari
adanya cekungan atau genangan air yang sangat luas yang mengalami pendangkalan
yang terjadi akibat tanaman yang tumbuh di lahan basah. Dan kebanyakan gambut
ditemukan di area genangan air seperti rawa, cekungan antara sungai maupun
daerah pesisir.
Dan
lahan gambut dapat dikenali dengan mudah karena memiliki ciri-ciri tersendiri. Nah
ciri-ciri lahan gambut ialah memiliki karakteristik spesifik yang berbeda
dengan tanah mineral pada umumnya. Perbedaan karakteristik tersebut dapat
ditinjau dari sifat fisika, kimial, dan biologi tanah.
Mengenal lebih jauh tentang lahan gambut di Indonesia
Teman-teman
mengira enggak sih kalau Indonesia tuh memiliki lahan gambut terbesar dunia
ke-4 lho, yakni dengan total 13,43 juta hektare. Sedangkan untuk lahan gambut
tropis, Indonesia menduduki ke-2 terluas di dunia. Dengan demikian lahan gambut
di Indonesia bernilai penting bagi dunia. Kenapa demikian? Yups, karena sebagai
salah satu Kawasan utama penyimpan karbon dunia. Dan surga karbon lahan gambut
Indonesia hanya mampu ditandingi oleh hutan hujan di Amazon yang menyimpan 86
miliar ton karbon.
Bayangkan
saja untuk membentuk lahan gambut membutuhkan waktu ribuan tahun, sementara
untuk merusaknya hanya butuh waktu sesaat. Dan kalau sudah rusak, pastinya akan
susah lagi membentuk lahan gambut. Sementara keberadaan lahan gambut memiliki
peran sangat penting untuk menahan laju perubahan iklim.
Harus terus waspada terhadap perubahan iklim di Indonesia
Kondisi
perubahan iklim di Indonesia semakin hari semakin memprihatinkan. Terjadi
polusi dimana-mana yang dapat merusak kelestarian lingkungan. Kalau kondisi
seperti ini terus dibiarkan, maka ini akan sangat berbahaya bagi generasi yang
akan datang. Dan dampak dari perubahan iklim itu enggak main-main.
Dampak
perubahan iklim bisa menyebabkan kejadian kebakaran hutan yang ekstrem, risiko
kekeringan, banjir, dan masih banyak lagi. Makanya perlu perhatian khusus dari
pemerintah pusat. Tentu bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah saja tapi
semua masyarakat dan pihak terkait memiliki peran penting untuk menjaga bumi
demi kelestarian lingkungan.
Yuk
sama-sama untuk lebih aware lagi dalam menjaga lingkungan. Lakukan hal-hal
kecil seperti mengurangi penggunaan plastik, selalu membuang sampah pada
tempatnya, menjaga hutan gambut, dan masih banyak lagi yang bisa dilakukan
untuk turut serta menjaga bumi agar tetap lestari.
Bersama
teman-teman #EcoBloggerSquad, mari terus sebarkan edukasi-edukasi kepada
masyarakat luas agar lebih aware dengan lingkungan dan semangat menjaga bumi
kita tercinta.
Salam
lestari!
0 komentar