Komitmen JNE Dalam Memajukan UMKM di Indonesia
Tantangan
para pelaku UMKM dalam menjalankan bisnisnya ialah bisa tetap survive walau
ditengah kondisi yang penuh ketidakpastian salah satunya seperti pandemi yang
terjadi sampai sekarang. Pandemi memiliki dampak yang luar biasa dan hampir
diseluruh sektor industri terkena dampaknya, tak terkecuali para pelaku UMKM di
Indonesia.
Kurang
lebih sudah dua tahun pandemi menyerang Indonesia dan sampai sekarang pandemi
belum benar-benar hilang. Beberapa bulan lalu kondisi sudah mulai normal
kembali, mulai dengan adaptasi seperti semula. Sudah mulai banyak event offline
dan itu artinya perekonomian juga mulai tumbuh dan berkembang lagi.
Namun
tentunya harus tetap waspada jika mengadakan event offline dan mengumpulkan
banyak orang. Harus tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan harus
membuat peraturan sudah melakukan vaksinasi. Hal ini dilakukan tentunya demi
kenyamanan dan keselamatan bersama. Mengingat baru-baru ini pandemi mulai
bergerilya lagi. Jika semuanya kompak dan bisa bekerjasama dengan baik, maka event-event
offline bisa tetap dilaksanakan dengan baik.
Jujur
aku pribadi ikut seneng banget kalau sudah mulai ada event-event offline. Ya
dong, setelah kurang lebih dua tahun hanya kebanyakan di rumah aja, kini sudah
bisa sering-sering ikut acara-acara offline. Sebenernya pas dua tahun ini tetep
aktivitas diluar sih, namun memang masih dibatasi. Pengennya sih bebas tanpa
rasa khawatir dan nggak ada covid-19 lagi. Tapi ya nyatanya si covid-19 masih
terus bergerilya sampai sekarang.
Tantangan
Pelaku UMKM Agar Bisa Survive Ditengah Pandemi
Adanya
pandemi covid-19 membuat para pelaku UMKM untuk bisa memutar otak dan bekerja
lebih keras lagi dari biasanya agar bisa tetap survive. Tentu hal ini bukan hal
yang mudah untuk dilakukan. Namun ketika ada kemauan pasti ada jalan. Ternyata banyak
juga kok hikmah yang bisa diambil dibalik terjadinya pandemi covid-19. Beberapa
hikmah yang bisa diambil ialah para pelaku UMKM bisa lebih mengasah ide-ide
baru, belajar mengikuti perkembangan teknologi, yang tadinya belum melek
digital jadi mulai melek digital, dan masih banyak lagi.
Bahkan
banyak loh para pelaku UMKM yang tadinya berjualan secara tradisional dan kini
bisa beralih ke digital. Tentunya ini membutuhkan proses yang nggak mudah sih. Butuh
penyesuaian karena mencoba hal yang baru dan sebelumnya belum pernah dilakukan.
JNE
Hadir Untuk Membantu Pelaku UMKM di Indonesia Agar Bisa Maju
Aku
pribadi salut banget dengan berbagai program yang dilakukan oleh JNE yang terus
berkomitmen dalam mendukung kemajuan para pelaku UMKM di Indonesia. JNE sampai
saat ini terus mendorong kemajuan UMKM Indonesia pasca pandemi covid-19.
Kondisi pandemi covid-19 yang berangsur membaik tentunya menjadi kesempatan
buat para pelaku UMKM agar bisa terus berkembang dan maju.
JNE yang menjadi mitra
para pelaku UMKM terus berkomitmen untuk sama-sama tumbuh dan berkembang terlebih
di dunia digital yang berkembang pesat seperti sekarang ini. Bentuk support
yang diberikan JNE kepada para pelaku UMKM di Indonesia ialah dengan melakukan
berbagai kegiatan seperti pelatihan-pelatihan untuk pelaku UMKM, memberikan
promo-promo gratis ongkir, dan lain sebagainya.
JNE lumayan sering mengadakan webinar untuk para pelaku
UMKM dan mendatangkan berbagai narasumber yang ahli dibidangnya terutama
tentang dunia bisnis. Hal ini tentunya untuk memberikan kesempatan para pelaku
UMKM agar belajar dengan yang berpengalaman dan bisa menerapkan ilmu yang didapat
untuk bisa diterapkan di ushanya masing-masing.
Dengan begitu para pelaku UMKM dapat mengembangkan
kemampuan bersaing di dunia digital, baik dalam skala nasional dan global. Kalau
sudah melek digital maka mengembangkan usahanya pun jadi semakin mudah, karena
jangkauan pasarnya pun jadi lebih luas lagi.
Selain fokus membantu para pelaku UMKM di Indonesia, JNE
juga memiliki program CSR untuk masyarakat yang membutuhkan. Sebagai perusahaan
jasa kirim barang terbesar di Indonesia, JNE terus berkomitmen dalam
mengedepankan nilai-nilai berbagi, memberi, menyantuni dan saling menghargai
serta menghormati seluruh pihak baik internal maupun eksternal perusahaan.
Nah baru-baru ini beredar informasi terkait distribusi
beras bantuan sosial. Katanya ada isu penimbunan beras yang dilakukan oleh JNE,
sehingga banyak asumsi-asumsi yang tidak benar terkait isu tersebut. JNE pun
langsung memberikan klarifikasi dan diunggah langsung di media sosial
instagramnya JNE yakni @jne_id. Teman-teman bisa membacanya langsung untuk lebih
lengkapnya.
Sebagai perusahaan jasa kirim barang terbesar di
Indonesia pastinya sudah mengikuti peraturan yang berlaku. Jadi kalau ada
isu-isu yang mencurigakan rasanya memang tidak benar. Dan lebih baik kita
langsung mencari kebenarannya agar tidak terpancing dengan informasi yang tidak
benar.
Semoga JNE bisa terus berkembang dan maju agar bisa terus
menebarkan kebaikan ke banyak orang!
Salam,
0 komentar