Cut The Tosh : Sebuah Ajakan Untuk Mengubah Narasi Jadi Aksi
Sekarang
ini yang dibutuhkan bukan hanya narasi saja tetapi juga harus ada aksinya. Yups,
memang harus seperti itu agar suatu harapan dan cita-cita bisa tercapai. Sayang
banget jika sudah membuat narasi yang begitu cemerlang tetapi tidak dibarengi
dengan aksi yang cemerlang juga. Memang untuk mewujudkan itu membutuhkan
proses, dan kalau tidak dimulai sekarang juga lalu mau kapan lagi kan.
Semakin
kesini teman-teman sadar nggak sih kalau kalau pencemaran lingkungan terjadi
dimana-mana, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta. Dari tahun ke tahun
pencemaran lingkungan rasanya masih terus menjadi persoalan yang harus benar-benar
di perhatikan nih. Semakin bertambahnya populasi di bumi dan banyaknya kegiatan
manusia maka bisa menyebabkan pencemaran lingkungan terus memburuk.
Makanya
ini harus menjadi perhatian bersama, bukan hanya menjadi tanggung jawab
pemerintah saja namun juga pihak swasta dan seluruh pihak terkait tanpa
terkecuali. Kalau semuanya cuek dan nggak aware dengan permasalahan ini,
maka masa depan anak cucu kita pastinya sedang terancam nih dan tidak sedang
baik-baik saja.
Menyikapi
hal tersebut, tanggal 18 Mei 2022 Multi Bintang Indonesia yang merupakan bagian
dari The HEINEKEN Company telah meluncurkan gerakan terbarunya dalam praktik
keberlanjutan yang bertajuk “Cut the Tosh”. Gerakan ini bukan
hanya sekadar kampanye saja, namun lebih dari sekadar kampanye. Cut the Tosh
merupakan sebuah pernyataan yang mengingatkan bahwa wacana dan perkataan tidak
memiliki makna apa-apa, tanpa adanya aksi nyata.
Dalam
kesempatan ini turut hadir Ika Noviera selaku Direktur Corporate Affairs
Multi Bintang Indonesia. Beliau menjelaskan bahwa “Cut the Tosh
mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk mengubah narasi jadi aksi. Harapan
kami, gerakan ini dapat mendorong upaya kolektif dari para pemangku
kepentingan, untuk bersama-sama menciptakan kolaborasi yang bermakna untuk
meningkatkan skala dan dampak dari praktik keberlanjutan,”.
Kita
tahu bahwa Sustainability sudah menjadi istilah umum di berbagai
kalangan, terutama dalam ruang lingkup bisnis, pemerintah, maupun lembaga
masyarakat. Namun, tidak sedikit hambatan dalam menjalankannya, mengingat
berbagai tantangan yang ada, mulai dari sumber daya, keahlian, hingga jaringan.
Bersama-sama
menciptakan kolaborasi yang bermakna
Sudah
saatnya kolaborasi harus dijalankan oleh berbagai pihak terkait untuk melakukan
aksi nyata agar dampaknya pun semakin luas. Ketika mau menjaga lingkungan agar
tetap lestari, tentu nggak bisa jika hanya dilakukan segelintir orang saja,
manfaatnya akan susah terlihat dan dirasakan. Tetapi jika aksi tersebut
dilakukan secara bersama-sama dengan banyak orang dan pihak terkait maka akan
semakin mudah mencapai tujuan yang diinginkan.
Nah
gerakan yang digagas oleh Multi Bintang Indonesia ini tidak lepas dari dukungan
dan kolaborasi dengan berbagai pihak terkait. Hal ini pun tertuang dalam Sustainability
Report 2021, yang telah dirilis dengan mengusung tema “Embracing
Differences, Brewing Togetherness”. Tema dari laporan tersebut
menjelaskan bagaimana perusahaan dan lembaga dari berbagai sektor berbeda dapat
menciptakan kolaborasi yang bermakna dan menghasilkan manfaat bagi banyak orang
dengan mengesampingkan kepentingan dan ambisi masing-masing dan memandang
perbedaan sebagai perspektif baru yang saling memperkaya.
Sebagai
informasi bahwa, inisiatif dari Multi Bintang Indonesia seputar lingkungan
terlihat dari berbagai inisiatif untuk mencapai “Path to Net Zero Impact”.
Hingga saat ini, 28% dari total konsumsi energi di fasilitas produksi Multi
Bintang Indonesia berasal dari sumber energi terbarukan, termasuk pemanfaatan
biomassa. Di tahun 2025 mendatang, Multi Bintang Indonesia berambisi untuk
mencapai 100% penggunaan energi terbarukan dengan menerapkan tenaga surya.
Setiap
orang memiliki peran penting dalam pelestarian alam dan menjaga lingkungan
Keterlibatan
masayarakat sangatlah penting dalam pelestarian alam dan juga keberlanjutan
lingkungan. Salut bange tapa yang dilakukan oleh Multi Bintang Indonesia yang
mendorong perusahaan untuk memberdayakan komunitas lokal melalui program pembinaan
bank sampah, dan saat ini sudah terbentuk lebih dari 300 unit yang tersebar di
Tangerang dan Mojokerto, berjalan secara mandiri dan memberikan manfaat kepada
sekitar 28.000 orang.
Ternyata
nggak sampai disitu saja, Multi Bintang Indonesia juga sangat memperhatikan
pengelolaan air, mengingat air merupakan 95% dari bahan dasar pembuatan bir.
Program pengelolaan air ini mencakup berbagai inisiatif yang dilakukan dari
hulu hingga ke hilir, mulai dari penghijauan hutan hingga pembangunan waste
trap yang berfungsi sebagai penangkap sampah agar tidak mengalir di sepanjang
daerah aliran sungai (DAS) hingga ke laut.
Multi
Bintang Indonesia juga memiliki inisiatif River2River sebagai langkah edukasi
kepada masyarakat akan pentingnya konservasi air dan pengelolaan sampah yang
bertanggung jawab, yang diharapkan dapat memulihkan area hingga 428 ha pada
tahun 2025.
Apa
saja sih kegiatan Cut the Tosh?
Beberapa
rangkaian agenda dari Cut the Tosh yaitu meliputi:
- Tipple Talk, sebuah thought-provoking forum untuk membicarakan isu seputar lingkungan, sosial, dan responsible consumption.
- Sustainability Competition/CTT Incubators, yaitu inkubator ide-ide keren dan inovasi terkait keberlanjutan dari mahasiswa-mahasiswa Indonesia.
- CTT 3 Days Summit, di mana kami mengundang berbagai penggerak dan pendobrak yang telah berkontribusi dalam ‘meracik Indonesia yang lebih baik’ dengan cara mereka untuk belajar bersama serta berbagi best practices dalam merancang kolaborasi yang lebih berdampak.
Apa
yang sudah dilakukan oleh Multi Bintang Indonesia seharusnya bisa menjadi
contoh untuk pihak-pihak lain untuk bisa lebih aware dengan pelestarian
alam dan juga lingkungan.
Yuk
sama-sama turut berperan dalam menjaga kelestarian alam dan juga lingkungan untuk
masa depan yang lebih baik!
Salam,
0 komentar