Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Setuju ya teman-teman. Yups, kesehatan menjadi sangat penting untuk terus dijaga, jangan sampai harus sakit terlebih dahulu baru sadar akan pentingnya kesehatan. Nah ngomongin soal kesehatan, sudahkah kalian menerapkan pola hidup sehat sehari-hari.

Oke, kali ini saya mau bahas soal penyakit kusta. Mungkin sebagian dari teman-teman ada yang sudah familiar dengan penyakit kusta dan ada juga yang masih belum begitu paham soal penyakit kusta. Penyakit kusta adalah penyakit infeksi bakteri kronis yang menyerang kulit, saraf tepi, dan juga saluran pernapasan.

Tanggal 14 April 2021, saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti talkshow yang diadakan oleh KBR x NLR Indonesia. Pada acara ini juga menjadi momen peluncuran proyek SUKA #SuaraUntuKusta. Mungkin teman-teman sempat terbesit pertanyaan, seberapa penting sih peran media untuk turut serta dalam memberantas stigma kusta dan disabilitas. Jawabannya tentu penting banget.

NLR Indonesia merupakan sebuah organisasi nirlaba yang mendorong pemberantasan kusta dan inklusi bagi orang dengan disabilitas termasuk akibat terkena penyakit kusta. Asken Sinaga selaku Direktur NLR Indonesia menyampaikan bahwa lahirnya proyek yang baru saja diluncurkan yaitu SUKA, itu dari rasa prihatin melihat tenaga medis penyakit kusta yang semakin sedikit. Padahal, penyakit kusta di Indonesia masih banyak. 

Pada acara kali ini, hadir juga Citra Dyah Prastuti selaku Pemimpin Redaksi Kantor Berita Radio (KBR) Indonesia. Nah pada kesempatan kali ini, KBR mengangkat pembahasan soal penyakit kusta. Pembahasan ini dirasa sangat penting karena agar bisa memberikan informasi yang seluas-luasnya kepada masyarakat soal penyakit kusta.   

Media memiliki peran yang sangat penting untuk turut serta menyampaikan informasi soal penyakit kusta. Penyakit kusta bisa disembuhkan dan jangan sampai ada yang berstigma bahwa seseorang yang memiliki penyakit kusta itu dikucilkan. Penyakit kusta bisa menyerang siapa saja, jadi inilah pentingnya edukasi soal penyakit ini.

Mengenal Penyakit Kusta

Dalam acara talkshow beberapa hari lalu, turut hadir dr. Udeng Damam (Technical Advisor Program Pengendalian Kusta NLR Indonesia). Penyakit kusta memang bisa menular, tapi itu terbilang sulit untuk bisa menularkan ke orang lain, jelas dr.Udeng Damam.  

Penyakit kusta dapat menular itu terbilang cukup lama yakni memerlukan waktu rata-rata dua setengah tahun dan ada juga yang sampai sepuluh tahun. Tentunya penularan ini juga tergantung pada daya tahan tubuh masing-masing orang. Dan penyakit kusta bisa disembuhkan dengan pengobatan yang rutin dan maksimal.

Lalu, bagaimana penyakit kusta dapat menular ke seseorang? Penyakit kusta dapat menular ke seseorang jika seseorang terkena percikan doplet dari penderita kusta secara terus menerus dan dalam waktu yang lama. Nah dari sini sudah jelas terlihat bahwa, penyakit kusta memang tidak mudah untuk bisa menularkan ke orang lain. Dan penyakit kusta membutuhkan waktu yang cukup lama untuk berkembang biak dalam tubuh manusia. Jadi, pencegahan bisa sangat mungkin untuk dilakukan.

Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Kusta

Penyakit kusta bisa dicegah dengan cara menerapkan pola hidup sehat. Salah satunya adalah sanitasi rumah yang bagus, rajin berolahraga, sering terkena cahaya matahari dan lain sebagainya. Karena kuman juga bisa mati akibat terkena cahaya matahari secara langsung.

Pencegahan yang lainnya adalah menghindari kontak kontak langsung dengan hewan pembawa bakteri kusta. Nah jika memang sudah ada gejala atau sudah terkena penyakit kusta, segera dilakukan pengobatan secara ekstra, dan juga terus terapkan hidup bersih dan sehat. Dengan demikian, penyakit kusta bisa sembuh.

Penyakit kusta memiliki dua tipe yaitu tipe basah dan tipe kering. Dan cara pengobatannya sebaiknya konsultasikan dengan dokter yang ahli pada bidangnya. Karena penyembuhan tipe basah dan tipe kering tentunya berbeda. Proses pengobatannya juga harus dilakukan secara berkelanjutan sampai benar-benar sembuh.

Pengobatan penyakit kusta tergolong mudah tetapi kita semua harus tetap waspada dan selalu menerapkan hidup bersih dan sehat agar tidak tertular penyakit kusta.

So, mari kita sama-sama memberantas stigma kusta dan disabilitas!