Selamat Hari Toilet Sedunia 2020, Yuk Jaga Lingkungan dan Terapkan Sanitasi Aman Berkelanjutan
Selamat Hari Toilet Sedunia 2020! Sudahkah teman-teman menjaga lingkungan dan menerapkan sanitasi aman berkelanjutan? Jika belum, harus dimulai sekarang juga nih. Ya, menjaga lingkungan sekitar tentu menjadi tanggung jawab bersama agar terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat. Ini sudah waktunya masyarakat aware terhadap lingkungan sekitar dan menjaganya dengan baik. Karena kalau bukan kita yang menjaga, siapa lagi.
Berdasarkan data statistik di Indonesia tahun 2016, tiga dari sepuluh rumah tangga di seluruh negeri tidak memiliki akses ke sanitasi yang lebih baik, jamban dengan penampung tinja. Selain itu, beberapa operator penyedotan tinja swasta masih membuang tinja ke sungai. Tentunya ini akan berdampak buruk bagi lingkungan sekitar sungai yang dijadikan tempat pembuangan tinja.
Seharusnya masyarakat lebih aware dengan cara membangun toilet dan juga sistem sanitasi yang dapat menjaga kesehatan masyarakat dan juga aman bagi lingkungan yaitu Fecal Sludge Management (FSM). Nah untuk memperingati Hari Toilet Sedunia 2020, USAID IUWASH PLUS mengadakan talkshow online dengan tema “Sanitasi Aman Berkelanjutan Demi Ketahanan Iklim”. Talkshow yang digelar pada tanggal 18 November 2020 diikuti oleh para mahasiswa, media, blogger, dan juga kelompok lainnya.
Talkshow kali ini dibuka oleh Pak Jason Seuc selaku Acting Director of Environment Office, USAID Indonesia. Dalam sambutannya, Pak Jason menyampaikan bahwa dalam rangka memperingati hari toilet sedunia 2020, USAID IUWASH PLUS menjalin kolaborasi dengan pemerintah dan pihak terkait dalam mensosialisasikan tentang sanitasi aman berkelanjutan. Saya berharap kolaborasi ini akan terus berlanjut untuk menjadi bagian dari upaya edukasi sanitasi aman di Indonesia. Terlebih disaat pandemic seperti sekarang ini, saya ingin mengajak kepada teman-teman semua untuk terus mendukung gerakan ini dan selalu menerapkan 3M, jelasnya.
Dalam acara talkshow kali ini menghadirkan pemateri yang ahli pada bidangnya yaitu Ibu Tri Dewi Virgiyanti selaku Direktur Perumahan dan Permukiman, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/BAPPENAS.
Ciptakan Sanitasi Berkelanjutan dan Ketahanan Iklim
Menciptakan sanitasi yang berkelanjutan tentu memiliki beberapa tantangan yang harus dihadapi, nah salah satu tantangannya adalah dampak dari perubahan iklim. Berikut adalah dampak dari perubahan iklim yang sering terjadi:
- Banjir maupun kekeringan dapat mempengaruhi kinerja layanan sanitasi (supply) maupun perilaku masyarakat (demand)
- Seperti banjir yang terjadi di IPLT membuat IPLT tidak dapat beroperasi dengan baik.
- Kerusakan pada toilet akibat banjir dan menyebarkan kotoran manusia ke masyarakat.
- Kekeringan yang dapat mempersulit ketersediaan air untuk membilas dan flushing (menggelontor).
- Banjir juga dapat menyebabkan IPALD tidak dapat beroperasi karena beban air limbah domestik yang meningkat akibat bercampur dengan banjir.
Diprediksi pada tahun 2050, Indonesia akan mengalami perubahan iklim. Perubahan iklim tersebut diantaranya:
- Diperkirakan lebih panas 0,8-20 derajat dengan peningkatan durasi gelombang panas.
- Risiko kekeringan karena durasi dry spells lebih lama.
- Frekuensi dan intensitas hujan lebat meningkat di musim hujan.
- Permukaan laut naik 150-450 mm.
Dalam pemaparannya, Ibu Tri juga mengajak masyarakat untuk lebih memperhatikan kebersihan dan menjaga lingkungan dengan baik. Terlebih saat pandemic covid-19, sanitasi kebersihan diri itu sangat penting. Kalau sumber pencemaran ada dimana-mana, kebersihan diri juga sulit untuk dijaga. Kita harus bersama-sama mengedukasi masyarakat tentang pentingnya sanitasi berkelanjutan demi menjaga lingkungn agar tetap bersih dan sehat.
Hadir juga, Ibu Kristin Darundiyah, S.Si, M.Sc.PH selaku Kasie Pengamanan Radiasi, Subdit Pengamanan Limbah dan Radiasi, Dit. Kesehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan RI. Sanitasi akhir-akhir ini mulai diangkat menjadi suatu yang penting, karena memang itulah salah satu kebutuhan dasar kita. Untuk berperilaku hidup sehat tentunya butuh sanitasi yang aman. Dengan menerapkan sanitasi aman, itu artinya kita menjaga lingkungan menjadi sehat, jelas Ibu Kristin.
Mas Adri Ruslan selaku Senior Specialist On-Site Sanitation USAID IUWASH PLUS juga turut hadir dan memberikan pemaparan soal sanitasi aman. Dalam pemaparannya, Mas Adri membahas soal toilet yang sehat. Toilet yang sehat itu harus memperhatikan tangki septik yang sesuai dengan SNI. Tangki septik harus dibuat kedap air dan harus dikuras pada periode tertentu atau saat sudah penuh. Jika penampungan air limbah tidak kedap maka akan mencemari sumber air.
Berikut adalah ciri-ciri tangki septik yang aman:
- Harus kedap air
- Memiliki lubang kontrol
- Memiliki ventilasi
- Tersedia pipa masuk dan keluar
- Harus dikuras/disedot, diangkut dan dibuang dengan truk tinja secara regular ke IPLT.
Lalu akses sanitasi aman itu seperti apa? Berikut adalah definisi akses sanitasi yang aman:
- Penampungan
- Pengangkutan
Penyedotan berkala atau terjadwal yang memastikan lumpur tinja sampai ke unit pengolahan.
- Pengolahan
Memastikan instalasi pegolahan lumpur tinja berfungsi dengan baik.
- Higiene
Menerapkan praktik cuci tangan pakai sabun di 5 waktu kritis.
Sanitasi aman (Safely Managed Sanitation) meliputi penyedotan tangki septik, pengangkutan lumpur tinja (terjadwal dan tidak terjadwal), pembuangan dan pengolahan lumpur tinja.
Nah buat teman-teman
yang belum bisa bergabung pada acara talkshow
yang diadakan oleh USAID IUWASH PLUS bisa menyaksikan siaran ulang di youtube
nya pada link berikut ya: https://youtu.be/
Jangan lupa follow social medianya USAID IUWASH PLUS untuk mendapatkan update informasi terbaru ya. Instagram: airsanitasi, Twitter: airsanitasi, Facebook: airsanitasi, Youtube: airsanitasi.
Yuk jaga lingkungan dan terapkan sanitasi aman berkelanjutan!
0 komentar