Sumber : Dok Pribadi
Siang
itu saya sendirian berjalan dengan cepat ke halte Cempaka Tengah kemudian
menuju halte Gor Sumantri untuk menghadiri liputan undangan Film dari BRID yang
bertempat di studio Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan. Saya merasa
cemas takut terlambat dan gak boleh masuk karena saya berangkatnya kesorean,
karena saya berangkat pukul setengah tiga sore sedangkan acara dimulai pukul
setengah lima sore, karena sebenernya hari itu saya ada acara persiapan acara
di kampus buat tanggal 28 yaitu Silaturahmi Mahasiswa Tenaga Penyuluh Lapangan
Se-Nusantara, karena saya sudah menyelesaikan tugas di kampus, saya pun
bergegas untuk menghadiri undangan ini.
Ketika
dalam perjalanan menuju studio Epicentrum XXI saya sebenernya tidak mengetahui
lokasinya dimana, soalnya saya belum pernah kesana. Untungnya pihak BRID yaitu
mas Ahmed sangat informatif karena membuatkan group pesan di Facebook khusus
untuk yang meliput acara undangan ini, sehingga memudahkan untuk membantu kita
semua untuk saling komunikasi mengenai tempat dan lain-lain. Saya pun
memanfaatkan group ini untuk menanyakan tempat nya, waktu itu saya dibantu sama
teman-teman blogger mengenai lokasinya, makasih mbk Diah, mbk Sally, mbk Azzura
dan teman-teman lainnya sudah memberi informasi, tempatnya dan rute-rutr nya.
Akhirnya saya pun sampai di lokasi studio Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta
Selatan.
Jumat, 27 Maret 2015 adalah hari
yang cukup menginspirasi bagi saya untuk mengingatkan tentang berbakti kepada
kedua orang tua kita. Pengen tau apa yang meningatkan saya untuk selalu
berbakti kepada kedua orang tua kita???
Yaaaaaa
ini dia Film “Ada Surga Di Rumahmu” yang menginspirasi saya untuk selalu berbakti
kepada kedua orang tua kita.
Film ini menceritakan
tentang kisah keluarga yang sangat mencintai anaknya yaitu Abuya yaitu ayah
dari Ramadhan yang diperankan oleh Budi Khirul, Uminya yang diperankan oleh
Elma Theana. Keluarga ini mempunyai tiga orang anak, salah satu diantaranya
adalah Ramadhan yang diperankan oleh Husein. Ramadhan adalah anak yang berani
dan pintar serta nakal karena Ramadhan suka berkelahi sama teman-temannya.
Karena Ramadhan di rumah sering berkelahi ayah dan ibunya bertekat untuk
mengirimkan Ramadhan ke Pesantren.
Harapan dari Ibu dan
Ayahnya adalah supaya Ramadhan menjadi Ustad. Dibalik dari kenakalannya,
Ramadhan mempunyai bakat yang bagus yaitu pintar bercerita. Waktu Ramadhan di
pesantren pernah mendapatkan hukuman oleh ustadnya yaitu ustad Athar yang
diperankan oleh ustad Ahmad Al-Habsy. Hukumannya adalah dikarenakan Ramadhan
yang sering keluar malam tanpa sepengetahuan oleh ustad Athar.
Ketika belajar dikelas
Ramadhan dan teman-temannya pun di sidang oleh ustad Athar mengenai kejadian
semalam, ditanyailah satu persatu, ketika sampai di Ramadhan ustad Athar sangat
marah sekali karena Ramadhan berbohong kepada ustad Athar yaitu jawabannya
berbeda dengan trman-teman yang lainnya. Ketika ustad Athar bertanya dari mana
kamu semalam Ramadhan??? Ramadhan pun menjawab dari Warung kopi sebelah ustad
nonton ceramah. Tetapi ustad Athar tidak percaya, dan langsung memukul jari
tangan Ramadhan dengan penggaris dengan kencang, sampai berkali-kali ditanya
jawabannya Ramadhan pun tetap sama. Akhirnya ustad Athar memastikan ke warung
yang di kunjungi oleh Ramadhan, kemudian menanyakan kebenarannya.
Ustad Athar :Apakah Ramadhan semalam kesini
pak?
Pemilik Warung :Benar Ustad.
Ustad Athar :ngapain Ramadhan semalaman?
Pemilik Warung :Ramadhan
nonton ceramah ustad, Ramadhan aja sampai hafal jadwal ceramah ustad yang
bagus-bagus (dengan penuh senyuman).
Ustad Athar :Kaget
saat mendengar jawaban dari pemilik warung kopi (sambil memandang wajah
Ramadhan).
Ustad Athar pun langsung memeluk
Ramadhan dengan menagisi dan menyesali atas perbuatan yang dilakukan di kelas
kemarin, karena tidak mempercayai Ramadhan. Ustad Athar pun menyuruh Ramadhan
untuk membalas perbuatannya dengan memukul tangan ustad tetapi Ramadhan tidak
mau malah langsung memeluk ustad Athar.
Itulah
perbuatan mulia Ramadhan yaitu tidak mau berbohong selagi benar Ramadhan tidak
takut. Sepuluh tahun kemudian Ramadhan tumbuh dengan dewasa dan pintar untuk
ceramah, yaitu mengajar anak-anak pesantren dan sering diundang oleh masyarakat
sekitar. Waktu ustad Athar mulai sakit-sakitan Ramadhan pun diajak mengobrol
dengan ustad Athar mengenai kedua orang tuanya. Ustad Athar menceritakan
tentang ayah dan ibunya Ramadhan yang baik dan sangat menyayanginya, yaitu
biaya Ramadhan selama di pesantren dibayar dengan ayahnya yang mendonorkan ginjalnya
pada ustad Athar. Sementara ibunya Ramadhan juga mulai sakit-sakitan.
Ramadhan
semula selalu membayangkan betapa enaknya ya jadi artis, sudah terkenal dan
pasti uangnya banyak. Tapi impian jadi artis itu tidak tercapai karena kedua
orang tuanya tidak mengizinkannya. Akhirnya pun Ramadhan mengikuti permintaan
ibu dan ayahnya untuk menjadi seotang ustad. Awal karir dari Ramadhan menjadi
ustad adalah sejak ramadhan mulai mengenal Kirana yang diperankan oleh Zeezee
Shahab yang pernah mengundang Ramadhan untuk berceramah dirumahnya.
Disitulah
Ramadhan mulai dekat dengan Kirana, kedekatan ini menimbulkan kecemburuan dari
Nayla yang diperankan oleh Nina Septiani. Nayla adalah teman dekat masa
kecilnya Ramadhan yang ternyata menyimpan perasaan terhadap Ramadhan. Disinilah
Ramadhan mulai meniti karirnya sekaligus menjadi ustad. Berkat doa dan dukungan
kedua orang tuanya Akhirnya Ramadhan menjadi Ustad yang terkenal dan mendapat
undangan untuk ceramah dan di siarkan secara langsung di seluruh Indonesia.
Film
ini sangat bagus untuk ditonton karena didalam film ini terdapat banyak manfaat
dan pesan-pesan yang terkandung dalam ceritanya. Film ini juga bisa membuat
peserta yang nonton di bioskop sore itu meneteskan air mata karena merasa
terharu saat menontonnya.
Pesan
yang terdapat dalam film ini adalah sangat banyak sekali. Selama ini mungkin
kita sibuk dengan dunia yang serba moderen ini sampai terkadang melupakan kedua
orang tua kita yang ada dirumah. Mengapa kita jauh-jauh untuk mencari surga nya
Allah SWT, sementara surganya itu ada di rumah kita.
Ada
semboyan yang sering kita dengarkan yaitu “Surga itu ada ditelapak kaki ibu”.
Memang benar sekali kata-kata ini. Kapan kita terahir kali mendoakan kedua
orang tua kita??? Pernahkah kita menyakitinya??? Pernahkah kita membentaknya???
Pernahkah kita membohongi orang tua kita???
Lalu
pertanyaannya adalah Sudahkah kalian membahagiakan kedua orang tua kita???
Inilah cerita yang sangat menginspirasi bagi
kita semua untuk selalu berbakti kepada kedua orang tua kita...
Agar
lebih puas dan mendalami ceritanya???
Silahkan
teman-teman nonton film nya, rugi kalau gak nonton...
Sekian
terimakasih...
Sampai
jumpa...
Dok Pribadi Bersama Ustadz Al-Habsy dan Teman-Teman
Blogger
0 komentar