Hari Disabilitas Internasional 2019, Kemenkes Ajak Masyarakat untuk Membangun Kepedulian Terhadap Sesama
By Bowo Susilo - 20:06
Selamat Hari Diabetes
Internasional 2019. Semoga para sahabat-sahabat semua terus semangat dan
tentunya terus membangun kepedulian terhadap sesame. Senang banget bisa menjadi
bagian dari peringatan Hari Diabetes Internasional 2019.
Tanggal 28 November
2019 saya mendapatkan kesempatan untuk menghadiri acara Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia yaitu dalam rangka memperingati Hari Diabetes Internasional
2019. Acara berlangsung di Gedung Prof. Dr. Sujudi.
Saya pribadi
sangat-sangat salut dengan para sahabat penyandang disabilitas yang tetap bisa
berkreasi dan terus berproses tanpa mengeluh. Hal yang seperti inilah patut
menjadi percontohan bagi para sahabat semua yang masih memiliki kondisi tidak
kekurangan satu apapun. Bersyukur tentu harus dilakukan oleh setiap orang,
karena yang maha kuasa menciptakan kita semua tentu memiliki suatu alasan
tersendiri dan sudah menjadi kehendaknya. Jadi harus selalu bersyukur atas
segala nikmatnya.
Nah di acara Hari
Disabilitas Internasional 2019 ini dihadiri banyak tamu undangan dari berbagai
instansi mulai dari pemerintahan, masyarakat, dan juga para komunitas. Saya dan
teman-teman blogger menjadi bagian dari peringatan Hari Disabilitas
Internasional 2019 ini. Tentunya sebagai Blogger dan pegiat sosial media, saya
memiliki tugas untuk membantu Pemerintah dalam menyebarkan informasi positif
seputar disabilitas ini.
Nah dalam acara
kemarin, turut hadir dr. Anung
Sugihantoro, M.Kes, selaku Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit (P2P). Dalam sambutannya, beliau menyampaikan selamat Hari
Disabilitas Internasional 2019. Peringatan Disabilitas ini harus dimaknai
dengan seksama dan tentu harus lebih meningkatkan kepedulian masyarakat
terhadap sahabat kita penyandang disabilitas. Tema yang diangkat dalam peringatan
Hari Disabilitas Internasional 2019 adalah “Indonesia
Inklusi SDM Unggul”.
Berdasarkan data yang
dilansir WHO, lebih dari 1 milyar masyarakat di dunia adalah penyandang
disabilitas. Tentunya jumlah ini bukanlah sedikit, perlu perhatian khusus oleh
Pemerintah dan tentunya masyarakat itu sendiri. Nah dalam pencegahannya pun
bisa dilakukan dengan banyak hal mulai dari individu itu sendiri, keluarga,
komunitas, masyarakat dan sebagainya.
Mungkin teman-teman
semua sudah pernah dengar dengan RBM? Jadi, RBM adalah upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat dengan program pembinaan wilayah dalam hal pencegahan
kedisabilitasan, deteksi dan rehabilitasi segala aspek kehidupan untuk
memberdayakan penyandang disabilitas dalam segala aspek kehidupan.
Sasaran dari RBM ini
adalah penyandang disabilitas yang berdomisili di RW/RK RBM. Tentunya dari
segala umur dan segala kedisabilitasan. RBM sangat perlu untuk dilakukan karena
jumlah penyandang disabilitas cenderung meningkat. Nah penyebabnya pun beragam
mulai dari kelainan bawaan, proses degenerative, bencana alam, konflik, maupun
kecelakaan lalu lintas.
Selain itu juga,
terbatasnya sarana serta kurang meratanya pelayanan rehabilitasi medic juga
menjadi salah satu RBM ini dilakukan. Masih banyak loh daerah-daerah di
Indonesia yang alat bantu kesehatan bagi penyandang disabilitas kurang
terpenuhi.
Cara membentuk RBM ini
tentu harus melalui proses perijinan dan administrasi wilayah. Puskesmas
berkordinasi dengan lurah setempat untuk menyelenggarakan RBM diwilayah
tersebut. Dengan adanya izin dan kordinasi dengan aparatur desa tentu akan
sangat memudahkan bagi keberlangsungan RBM dengan baik.
Bagi para
sahabat-sahabat yang memiliki penyandang disabilitas tentu harus tetap
berkreasi dan berinovasi dengan baik. Mereka memiliki kesempatan yang sama
dengan yang lainnya. Masih banyak kok para penyandang disabilitas yang memiliki
kemauan dan karya yang cemerlang. Tentu ini harus terus ditingkatkan agar yang
lainnya juga lebih semangat lagi dalam berkarya.
0 komentar