Tokopedia Terus Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Digital di Indonesia
By Bowo Susilo - 08:39
Tentunya teman-teman
sudah tidak asing lagi bukan dengan nama Tokopedia? Ya, Tokopedia merupakan
perusahaan teknologi di Indonesia yang sedang berkembang sampai dengan
sekarang. Tokopedia memiliki misi mencapai pemerataan ekonomi di Indonesia
secara digital. Ekonomi di Indonesia tentunya harus turut didukung secara terus
menerus agar bisa merata. Jadi, bukan hanya berfokus di Kota-kota besar saja.
Misi Tokopedia mampu
meratakan pertumbuhan ekonomi sampai ke daerah-daerah terpencil di Indonesia. Diera
yang serba digital ini, seluruh masyarakat harus melek teknologi dan mampu go
digital untuk bersaing dengan pasar nasional. Dengan adanya teknologi digital,
tentunya bisnis akan semakin mudah dan bisa dikerjakan dimana saja.
Berdasarkan riset yang
dilakukan oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), pada tahun 2019 Tokopedia telah
memberikan pengaruh besar untuk perekonomian Indonesia. Pertumbuhan ekonomi ini
berkolaborasi dengan penjual, pembeli, dan para mitra bisnis Tokopedia.
Dalam acara penyampaian
riset ini, menghadirkan tiga narasumber diantaranya William Tanuwijaya selaku CEO & Co-Founder Tokopedia, Kiki Verico
selaku Wakil Direktur LPEM FEB UI, dan Laras Anggraini selaku Pendiri Smitten
by Pattern.
Ketiga narasumber ini
memberikan sambutan dan penjelasannya mengenai perkembangan ekonomi digital di
Indonesia. Seperti yang disampaikan oleh Bapak William, Tokopedia terus
meningkatkan pelayanan terbaiknya dan terus berusaha untuk membuat ekonomi
digital di Indonesia semakin merata. Mulai dari kota-kota besar sampai ke
pelosok desa di Indonesia.
Diera yang serba
digital ini, masyarakat harus bisa memanfaatkan teknologi dengan baik agar
bisnisnya semakin mudah dan mampu bersaing di dunia nasional bahkan
internasional.
Lebih lanjut Bapak
William menyampaikan sejak awal Tokopedia berdiri, kami memang berkomitmen
untuk dapat memudahkan masyarakat dalam memulai dan menciptakan lapangan
pekerjaan yang berbasis digital.
Pemaparan yang
selanjutnya yaitu dari Bapak Kiki, Beliau menjelaskan bahwa, dari hasil riset
kami, populasi pengguna Tokopedia membuat harga 21% lebih murah. Tentunya ini
suatu prestasi bagi Tokopedia yang mampu membuat harga lebih murah. Nah yang
seperti ini tentu dibutuhkan di Indonesia.
Tentunya tidak hanya
itu saja, ada sekitar 79% pembeli menjadi lebih paham tentang produk investasi
digital. Masyarakat tentu harus semakin paham akan perkembangan digital dan
harus mampu mengikutinya agar tidak tertinggal dengan yang lainnya.
Pada tahun 2018, sudah
tercatat sebanyak 5 juta pengguna yang berperan sebagai penjual. Pada tahun
2019, populasi penjual naik menjadi 6,4 juta. Para penjual di Tokopedia sebesar
88,55% merupakan pedagang baru dan 94% termasuk dalam kategori ultra mikro yang
artinya penjualannya memiliki omzet dibawah 100 juta per tahun.
Selain itu juga
transaksi di Tokopedia pun semakin merata ke seluruh Indonesia, yakni tidak
hanya terfokus di kota-kota besar di Jawa. Hal ini membuktikan bahwa Tokopedia
mampu perlahan-lahan meratakan pertumbuhan ekonomi digital di seluruh Indonesia
sesuai dengan misinya.
Pemberdayaan ekonomi
yang merata diluar jawa diantaranya Gorontalo 55,09%, Jambi 41,88%, Sulawesi
Utara 36,67%, Kalimantan Timur 35,71%,
dan Lampung 34,27%. Tentunya ini akan terus ditingkatkan, sampai
pengembangan ekonominya bisa merata ke seluruh Indonesia.
Riset LPEM FEB UI juga
menyebutkan bahwa Tokopedia membuat para pengusaha mikro, kecil, dan menengah
yang berada di daerah bisa membeli bahan baku produksi dengan harga yang lebih
murah. Tentunya ini akan membuat bisnis semakin berkembang dan maju. Nah para
konsumen produktif ini, bukan hanya di Jawa saja melainkan tersebar di luar
pulau Jawa.
Yakni Bengkulu 54,5%,
Sulawesi Tenggara 53,85, Gorontalo 46,15%, Nusa Tenggara Barat, 46,15%, dan
Maluku 45,45%. Pencapaian ini tentu akan terus berkembang sesuai dengan majunya
bisnis yang dijalankannya. Selama 2018, GMV
Tokopedia telah berhasil menembus angka 73 triliun. Tentu ini bukan nilai yang
sedikit ya, dan diperkirakan pada 2019 akan naik menjadi 222 triliun.
Pada sesi diskusi panel
kemarin, Laras Anggraini juga membagikan kisah suksesnya dalam menjalani
bisnis. Intinya dalam memulai bisnis tidak boleh nyerah dan dan mudah putus
asa. Harus terus optimis dan semangat dalam menjalaninya. Itu semua sudah
dibuktikan oleh Laras, sekarang sudah bisa memiliki kantor sendiri. Dulunya beliau
Cuma menggunakan kamar pribadinya untuk menjalani bisnis, seperti mengemas
barang, menyimpan barang, dan lain sebagainya.
Oke, semoga makin
banyak masyarakat Indonesia yang terus semangat dalam berwirausaha dan mampu
menciptakan lapangan pekerjaan.
Sukses untuk Tokopedia
dan untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Salam,
0 komentar