Indonesia
memang mempunyai bibit-bibit olahraga unggul yang tak kalah dengan Negara lain,
salah satunya adalah Binaraga Indonesia. Nah pada kesempatan ini, Kamis 3 Desember
2015 saya mendapat kesempatan untuk menghadiri acara jumpa blogger dengan atlet
binaraga Indonesia yang bertempat di Resto Sate Senayan, FX Sudirman, Senayan,
Jakarta.
Sebelum
memulai acara diskusi dengan para atlet binaragawan para blogger dipersilahkan
untuk makan siang terlebih dahulu yang di koordinatori oleh Mas Gapey. Setelah makan
siang akhirnya acara diskusi bareng atlet binaraga pun dimulai dengan penuh
antusiasme. Gimana gak semangat melihat 3 atlet yang berbadan kekar itu membuat
kita penasaran dong pastinya hehe...
Juara Atlet Binaraga Indonesia |
Ketiga
Atlet itu adalah Syafrizaldi, Dedy
Syahputra dan Hendra Oktafia Fanggi Sain. Ketiga Atlet ini baru saja
mengikuti pertandingan yang diadakan di Bangkok dari mulai tanggal 24-30
November 2015. Pertandingan kali ini diselenggarakan oleh Federasi WBPF (World Bodybuilding & Physique Federation).
Syafrizaldi |
Syafrizaldi
yang akrab disapa Rizal merupakan Atlet yang sudah senior, tidak
tanggung-tanggung dalam pencapaian karirnya dibidang olahraga Binaraga ini,
Rizal sudah menjuarai kejuaraan dunia sebanyak 8 kali. Wowww amazing banget ya, pantas aja dilihat
dari keadaan tubuhnya sekarang ini memang pantas kalau Rizal bisa menjuarinya. Tapi
bukan berarti menang itu dilihat dari badan yang kekar saja ya, tentu bisa
dilihat dari berbagai hal hehe...
Indonesia Juara |
Atlet
yang kedua adalah Dedy Syahputa. Atlet yang satu ini memang masih tergolong
muda, tetapi tentu disaat usianya yang masih muda ini sudah bisa mengharumkan
nama baik Indonesia dikancah Internasional. Dan Atlet yang ketiga adalah Hendra
Oktafia Fanggi Sain yang merupakan Atlet asal Banten ini juga sudah
mengharumkan nama baik Indonesia di Dunia.
Indonesia Juara |
Agar
kita lebih paham tentang kondisi Atlet Binaraga Indonesia ini seperti apa, para
blogger pun tidak menyia-nyiakan kesempatan yang langka ini untuk bertanya
langsung dengan Kemalsyah Nasution, SH
(Manajer TimNas sekaligus Binpres PB PABBSI).
Menurut
Kemalsyah keberadaan atlet binaraga di Indonesia ini kurang mendapatkan
perhatian dari pemerintah. Hal ini diungkapkan saat kita wawancarai ketika
acara berlangsung. Walaupun kurangnya perhatian dari Pemerintah, sang Manajer
Atlet Binaraga ini tidaklah mudah putus aja begitu aja, tetap saja bisa
mengikuti berbagai pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan dikancah
Internasional. Pada pertandingan yang diadakan di Bangkok, Indonesia mampu
berpartisipasi dalam pertandingan tersebut yaitu dengan mengirimkan 12 atlet
dan 2 official berangkat ke Bangkok.
Saat Diskusi Tentang Atlet Binaraga Indonesia |
Nah
pada acara Jumpa Blogger ini yang hadir hanya 3 atlet karena yang lain sudah
tinggal diluar kota. Yang mengikuti pertandingan ini terdiri dari berbagai
daerah diantaranya dari daerah Banten, Jawa Tengah, Manado, Jawa Timur,
Makassar Sulawesi Selatan, dan dari DKI Jakarta. Pada pertandingan kali ini
terdapat 12 nomor yang kita ikuti dari 37 dan alhamdllah atlet kita berhasil mendapatkan
medali emas yaitu juara dunia, selain itu juga Syafrizaldi juga bisa menyabet
piala medali perunggu dikelas 75 kg. Jadi kalau di kejuaraan dunia ini,
Syafrizaldi mendapatkan kelas diatas 50 tahun, yaitu persaingannya sangatlah
ketat.
Mengapa
demikian, karena pertandingan ini tidak berdasarkan kelas melainkan siapa aja
boleh untuk bertanding disini. Pada pertandingan ini, Syafrizaldi mendapatkan
lawan yang lebih besar dari dia, semuanya diadu disini, yang lebih kecil dari
Syafrizaldi juga ada pada pertandingan ini. Dari 12 atlet alhamdllah 11 atlet
bisa masuk semi final. Insyaallah Syafrizaldi sampai tahun ini bisa menjuarai
PON 8 kali. Insyaallah bisa dimasukkan kedalam rekor muri kalau udah sampai
menjuarai 8 kali.
Ada
pertanyaan dari salah satu blogger yaitu Dian
Kelana : Banyak sekali atlet yang sudah membanggakan nama Indonesia
dikancah dunia tetapi kehidupannya tidaklah diperhatikan dengan seksama,
mengapa demikian ??? Strategi apakah yang akan dilakukan oleh pak Kemalsyah
Nasution untuk bisa memberikan pelayanan terhadap atlet yang menjadi juara dan
membawa nama baik Indonesia ???
Kemalsyah Nasution, SH
: Semua keberangkatan pertandingan ini tidak dibiayai oleh kemenpora, akhirnya
kita membuat proposal untuk mengajukan dana dalam melakukan pertandingan. Sebenernnya
dananya ada di kemenpora itu, tetapi kita aja yang kurang teriak dalam
memperjuangkan atletnya.
Bagaimana
para atlet Indonesia bisa maju denga pesat apabila Pemerintahnya aja
setengah-setengah dalam memperhatikannya. Kita ambil contoh aja Sampai sekarang
gak ada yang mengembangkan GBK. Mengapa GBK tidak di sebarluaskan ke
daerah-daerah yang ada di Indonesia agar semua daerah-daerah yang ada di
Indonesia mendapatkan fasilitas yang memadai untuk mengembangkannya. Kondisinya
sekarang adalah banyaknya jual beli atlet. Seharusnya sekarang atlet itu harus
mendapatkan pelayanan yang baik oleh Pemerintah seperti biaya hidupnya harus
ditanggung oleh Pemerintah.
Atlet Binaraga Indonesia Bersama Tim Manajer |
Mengapa
pada jaman Soekarno itu mengadakan
PON pada saat itu. Karena dengan olahraga inilah bisa mempersatukan bangsa
Indonesia. Nah jaman dulu Cuma ada Kementerian olahraga saja beda sama
sekarang. Sekarang ini dunia olahraga sudah kelihatan, tetapi Indonesia
kelihatan kedodoran artinya tidaklah siap untuk bersaing dikancah Dunia.
Binaraga
harusnya punya federasi sendiri, itu udah pasti bisa maju. Kita harus bergerak
dari akar rumputnya. Kemaren ada kabar kalau kita tidak disetujui waktu munas. Coba
kita tanyakan ke daerah-daerah yang bakalan menjalani pasti mau, saya yakin itu
ungkap Kemalsyah Nasution, SH.
Kita
mau atlet kesejahteraan nya maju dan punya prestasi yang meningkat. Hal yang
baik adalah kita harus bangun federasi sendiri. Nah sekarang ini yang lagi
berkembang adalah fisikal fitness yaitu mempunyai daya jual tinggi. Saya mau
ketemu Anggota DPR Komisi X, Supaya olahraga ini didanai oleh pemerintah, yaitu
kita perkenalkan di sekolah-sekolah. Kalau binaraga buat anak-anak itu tidak
cocok. Nah nantinya fisikal fitness bisa kita lobakan di PON, nanti kita
bakalan punya bibit-bibit unggul, Diluar negeri sudah dipertandingkan olahraga
fisikal fitness ini, sehingga kita bisa mempersiapkannya mulai dari sekarang
ini.
Kalau
birokrasi binaraga dipegang sama orang yang tidak berkompeten dibidangnya tentu
akan tidak baik nantinya. Pasti itu sudah mempunyai niat-niat yang melenceng,
adanya kepentingan-kepentingan tersendiri dalam birokrasi tersebut. Disitu sudah
kelihatan kalau birokrasi itu ada kumpulan kubu-kubu tersendiri. Kalau saya di
ikut-ikutkan soal kubu itu, tentu saya tidak mau tau (ungkap Kemalsyah
Nasution). Jangan sampai adanya kubu-kubu tersebut nantinya mengorbankan para
atlet-atlet, karena itu tidak baik.
Jujur
saja, acara ketemu blogger ini akan
saya galakkan, mengapa demikian ? supaya masyarakat mengetahui yang sebenernya.
Kita ini mau maju tetapi induk organisasi kita aja tidak ada, bagaimana bisa
tercapai dengan mulus. Hal ini sudah kelihatan sekali, contohnya adalah lihat
saja sekarang ketika atlet-atlet yang baru pulang diluar negeri itu seperti
tidak dihargai sama sekali sama pemerintah. Enggak pernah di ekspos sama media,
itu namanya tidak menghargai atlet-atlet yang sudah berjuang untuk mengharumkan
nama Indonesia. Itu adalah hal yang simpel tetapi tidaklah diperhatikan oleh
pemerintah.
Dalam
olahraga ini yang terpenting adalah pembinaan prestasi dan potensi. Dapat dilihat
dari atlet yang muda. Seharusnya federasi sudah membuat jadwal untuk
pertandingan-pertandingan yang akan dilaksanakan nantinya. Seharusnya
pembibitan, pembinaan barulah mendapatkan prestasi. Makanya bapak jangan heran
kalau Pak Syafrizaldi juara dunia
sampai 8 kali, karena tidak ada penerusnya. Harusnya 8 tahun menjuarai ini sudah
ada 5 yang seperti dia dong ungkap Kemalsyah.
Pertanyaan
dari Kang Arul : Minta pendapat dari
masing-masing atlet mengenai fassion nya dan kondisi sekarang ini tentang pemerintah
peka atau tidak dalam memfasilitasi atlet-atlet di Indonesia ?
Dedy Syahputra
: kalau menerut saya, sama persis apa yang dikatakan oleh pak Kemalsyah tadi. Jangankan
buat kita berangkat pakai uang negara. Untuk latihan aja susah. Terus kita
pulang tanding aja gak bakalan di ekspos ke media, kalau menang ya udah menang
aja gak ada perhatian dari pemerintah dengan baik.
Hendra Oktafia Fanggi Sain
:Sejauh ini kita mau pergi bertanding aja pakai uang pribadi dengan cara
menabung. Kurang banget perhatian dari pemerintah. Bener banget yang dibilang
tadi kalau menang bertanding ya yang nyambut Cuma keluarga saja. Seharusnya adalah
perhatian pemerintah itu tinggi, karena itu akan membuat penyemangat tersendiri
bagi kita semua. Ya mungkin pemerintah sekarang ini bukan tidak mau membantu,
tetapi mungkin belum, semoga nantinya para atlet Indonesia mendapatkan
perhatian yang serius dari pemerintah.
Syafrizaldi
:Ya bener kata temen-temen tadi, kita itu tidak ada apresiasinya ketika menang
saat bertanding. Hanyalah keluarga yang memberikan support pada kita. Saya mah
sekarang mikirnya bisa memberikan kepada Indonesia yang terbaik itu sudah
senang saya. Jangan tanya negara memberikan apa buat saya. Saya modal sendiri
dan dibantu pak Kemal untuk berangkatnya saja. Pelatihannya saja sebulan 18
juta dan saya mempersiapkan diri selama 14 bulan bukan 2 bulan tapi 14 bulan. Buat
saya alhamdllah sudah terbayar dengan medali emas dan perunggu yang kita
dapatkan sekarang ini.
Foto Bersama Usai Diskusi |
Semoga
Atlet Binaraga Indonesia Tetap Jaya !!!
Sumber Foto : Dokumentasi Pribadi.
0 komentar